Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
NO |
URAIAN |
KETERANGAN |
1 |
Nama Sekolah |
SD Negeri Karangwuni |
2 |
Nama Calon Guru Penggerak |
Anik Rahmawati,SPd |
3 |
Kegiatan Mulai Dari Diri |
Di awali dengan pertanyaaan pemantik sebagai
seorang pemimpin pembelajaran atau pimpinan sebuah institusi, tentu Anda
menghadapi pengambilan keputusan setiap harinya. Pernahkah dalam pengambilan
keputusan tersebut melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang
sama-sama menjunjung tinggi suatu nilai kebajikan tertentu, dan keduanya
sama-sama benar, namun tertantang karena saling bertentangan satu dengan yang
lain? |
4 |
Kegiatan Eksplorasi Konsep |
CGP dapat menjelaskan pentingnya konsep
pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin
dalam sekolah sebagai institusi moral. CGP dapat menjelaskan pentingnya
pengambilan keputusan seorang pemimpin yang berdasarkan 3 unsur yaitu
berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai
kebajikan universal. CGP bersikap reflektif, kritis, dan terbuka
dalam menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah
pengambilan keputusan dilema etika. |
5 |
Kegiatan Ruang Kolaborasi Sesi 1 |
Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita
bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan
dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku
secara universal, seperti yang telah disampaikan di atas. Seseorang yang
memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan
prinsip-prinsip etika yang pasti. Prinsip-prinsip etika sendiri
berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan
disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun
agama seseorang. Nilai-nilai kebajikan universal sendiri telah dibahas dan pelajari di
modul 1.2 dan 1.4, yaitu pada saat membahas tentang Nilai-nilai dan
Peran Guru Penggerak, serta Budaya Positif. Diane Gossen (1998) seorang
pakar pendidikan dan praktisi disiplin positif mengemukakan bahwa pemahaman
terhadap nilai-nilai kebajikan universal ini merupakan hal kunci yang perlu
diajarkan kepada murid-murid kita. Selanjutnya Gossen berpendapat bahwa bila
kita ingin menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam diri seseorang, maka
tumbuhkan pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Nilai-nilai
kebajikan universal bisa berupa antara lain Keadilan, Keselamatan, Tanggung
Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih
Sayang, Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain. |
6 |
Kegiatan Ruang Kolaborasi Sesi 2 |
Ditampilkan
suatu kasus ke dalam satu kelompok
kemudian menganalisis dan mempresentasikan Di salah satu SD Negeri di Sleman jumlah
peserta didik di kelas 1 sebanyak 10 siswa. Salah satu siswa di kelas
tersebut dalam satu tahun pelajaran mengalami kesulitan belajar menyebabkan
nilai rata-rata rapor tidak mencapai KKM sehingga secara aturan siswa
tersebut seharusnya tidak naik kelas. Tetapi dalam catatan kehadiran, murid
tersebut rajin berangkat sekolah. Dari hasil rapat pleno kenaikan kelas
Kepala sekolah menginstruksikan untuk menaikkan nilai murid tesebut agar
mencapai KKM sehingga diputuskan siswa tersebut naik kelas karena jika siswa
tersebut tidak naik kelas dikhawatirkan akan pindah sekolah, sehingga jumlah
siswa di sekolah tersebut semakin berkurang |
7 |
Kegiatan Demonstrasi Kontekstual |
Tahapan
Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi untuk menunjukkan pemahaman
kita mengenai keseluruhan materi. kita diberi kesempatan
untuk meninjau materi di modul ini dengan konteks lokal yang kita
hadapi.Unsur-unsur apa saja yang kita butuhkan dalam menjalankan
pengambilan keputusan dilema etika, sebagai pemimpin pembelajaran? Dalam hal
ini, kesempatan tersebut berupa mengadakan wawancara dengan
pimpinan/kepala sekolah tentang praktik pengambilan keputusan selama ini di
sekolah asal kita, dan juga di tempat/lingkungan lain. Hasil wawancara ini
akan kita analisis berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari di
modul ini. Hasil analisis kita akan dijadikan sebuah refleksi atas praktik
pengambilan keputusan dilema etika yang telah dijalankan di sekolah asal dan
di sekolah-sekolah lain di lingkungan
sekitar kita |
8 |
Kegiatan Elaborasi Pemahaman |
|
9 |
Kegiatan Koneksi Antar Materi |
|
10 |
Kegiatan
Aksi Nyata |
Pada tahapan
akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, Bapak/Ibu CGP akan mendapat
kesempatan untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma,
prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP. CGP akan mencari kasus
nyata yang mengandung unsur dilema etika dengan melakukan wawancara dengan
pimpinan (kepala sekolah) kemudian membuat tulisan berupa rangkuman,
kesimpulan, refleksi yang menunjukkan pengetahuan dan pengalaman CGP. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar