Senin, 13 Februari 2023

Koneksi Antar Materi - Pendidikan yang Memerdekakan blog

Koneksi Antar Materi - Pendidikan yang Memerdekakan blog

Ceritakan hal hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan?

Praktik pendidikan yang memerdekakan yang sudah selaras anak diajak untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, anak terlibat langsung bagaimana cara atau strategi supaya mencapai tujuan tersebut bisa tercapai dan anak bisa menentukan langkah langkahnya. Anak kita beri kebebasan dalam berpendapat untuk  menuntun anak tersebut berkembang sesuai jamanya, karena kurikulum merdeka adalah sebuah tantangan bagi guru yang benar benar pengen atmosfer pendidikan bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.


Hal-hal yang tidak selaras terkait praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan yang dirasa perlu diubah atau dikembangkan bahkan dihilangkan?

Praktik prinsisp pendidikan yang memerdekakan yang tidak selaras yang perlu dirubah/ dikembangkan/ bahkan dihilangkan adalah dari kurikulum sebelumnya sebenarnya masih ada sisi positifnya Cuma standar kelulusannya saja yang menjadi pertanyaan, karena kurikulum lama tidak memunculkan potensi karakter anak yang kuat hanya focus pada nilai akademik dan anak pintar diakademik banyak yang tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman sekarang, anak kurang tahan banting dengan keadaan sekarang. Yang perlu dikembangkan adalah keterlibatan peran anak dalam proses belajarnya. Nilai pengetahuan bukan satu satunya yang menentukan lulus dan tidaknya anak tetapi karakter yang ada di profil pelajar pancasila lah yang harus di utamakan. Yaitu 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.


Sabtu, 11 Februari 2023

Eksplorasi Konsep - Meramu Hasil Belajar

Eksplorasi Konsep - Meramu Hasil Belajar 

·         Pemahaman tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menjadi landasan transformasi pendidikan Indonesia yang berpihak pada anak, sebagai berikut: 

o    Makna dari kata ‘menuntun’ 

Pendidikan hanya “Tuntunan” di dalam hidup tumbuhnya anak anak. Hidup tumbuhnya anak anak itu terletak di luar kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik. Anak anak itu sebagai makhluk manusia dan benda hidup sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri, kita kaum pendidik hanya dapat menuntun agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya anak anak.

o    Peran menuntun sesuai sistem among

Metode Sistem Among Siswa, Ing Ngarso sung tulodho, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani , bebas dari segala ikatan dengan suci hati mendekati sang anak tidak untuk meminta namun untuk berhamba kepada sang anak.

o    Makna dari “merdeka” 

Merdeka berarti Terbebas dari belenggu, berikah kemerdekaan dan kebebasan kepada anak kita tetapi bukan kemerdekaan yang leluasa namun yang terbatas oleh tuntunan kodrat alam menuju kearah kebudayaan.

o    Kodrat anak tentang bermain yang adalah sama dengan belajar 

Menurut Frobel panca indra sebagai konsentrasi tetapi yang diutamakan permainan anak anak (kodrat anak bergerak dan berfantasi) kegembiraan anak anak tetapi dalam proses pembelajaran anak masih terprintah.

o    Pendidikan yang berpihak / menghamba pada anak

Ada dalam azas tamansiswa yang mana pendidikan bebas dari segala ikatan dengan suci hati mendekati sang anak tidak untuk meminta namun untuk berhamba kepada sang anak.

o    Konsep budi pekerti 

Bulatnya jiwa manusia hasil dari bersatunya gerak pikiran perasaan dan kemauan (budi) sehingga menimbulkan tenaga (pekerti)

o    Anak bukan tabularasa 

Anak lahir diumpamakan lahir sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh tetapi tulisan itu suram. Pendidikan berkwajiban dan berkuasa menebalkan segala tulisan yang suram dan berisi baik agar kelak Nampak sebagai budi pekerti yang baik. Segala tulisan yang mengandung arti jahat hendaknya dibiarkan agan jangan menjadi tebal. Bahkan jika bisa dibikin lebih suram.

o    Analogi petani untuk menjelaskan kodrat anak
Pendidik ibarat petani, seorang petani yang menanam padi hanya dapat menuntun tumbuhnya padi. Dia dapat memperbaiki kondisi tanah , memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi uat ulat atau jamur jamur yang mengganggu hidup tanaman padi,dan lain sebagainya. Meskipun pertumbuhan tanaman padi bisa diperbaiki namun ia tak dapat mengganti kodrat iradatnya padi. Misalnya ia tak dapat menjadikan padi yang di tanamnya itu tumbuh sebagai jagung.

o     

·         Pemahaman tentang Pendidikan yang Memerdekakan menurut pemikir - pemikir yang selaras dengan pemikiran KHD dan menjadi acuannya (Metode Montessori dan Taman Anak Frobel)

Montessori mementingkan pelajaran panca indra, hingga ujung jari pun
dihidupkan rasanya, menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca
indra dan semua itu bersifat pelajaran. Anak diberi kemerdekaan
dengan luas, tetapi permainan tidak dipentingkan.
b. Frobel juga menjadikan panca indra sebagai konsentrasi
pembelajarannya, tetapi yang diutamakan adlah permainan anak anak, kegembiraan anak, sehingga pelajaran panca indra juga
diwujudkan mengjadi barang-barang yang menyenangkan anak.
Namun, dalam proses pembelajarannya anak masih diperintah.
c. Taman Siswa bisa dikatakan memakai kedua metode tersebut, akan
tetapi pelajaran paca indra dan permainan anak itu tidak dipisah, yaitu
dianggap satu. Sebab, salam Taman Siswa terdapat kepercayaan
bahwa dalam segala tingkah laku dan segala kehidupan anak-anak
tersebut sudah diisi Sang Maha Among (Pemelihara) dengan segala
alat-alat yang bersifat mendidik si anak


·         Kaitan filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan dengan tujuan pendidikan untuk membentuk profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk
pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat
nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para
pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil.
Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan

memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini
adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya.
Dimensi ini adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan
berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5)
Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah
kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil
ini akan menjadi tidak bermakna. Sebagai contoh: ketika seorang pelajar
perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah,
diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang
ada. Solusi yang dihasilkan juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada
makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dalam mewujudkan
solusinya, ia pun perlu melibatkan orang lain dengan tetap menghargai
keragaman latar belakang yang dimiliki (dimensi Gotong Royong dan
Berkebinekaan Global).

 

2.1.b.4. Jurnal pemantauan pembelajaran Daring CGP oleh Pengajar Praktik

  Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi NO URAIAN KETERANGAN 1 ...