Modul 3.2.a.10.2 Jurnal Refleksi Mingguan Minggu ke 21
What (Apa yang
terjadi)
Pembelajaran di awali dengan forum diskusi kelompok
pada modul 3.2.a.5 dengan kegiatan di ruang kolaborasi kelompok
yang berjumlah 3 orang . Adapun anggota kelompok kami
adalah Nauly Trisnainy, Suhartati, dan Usman Ismail, Diskusi yang
kami lakukan adalah mengidentifikasi dan maping's asset
yang merupakan modal dasar daerah untuk menunjang pembangunan
kualitas pendidikan di daerah kami masing-masing. Setiap member
melakukan maping of asset internal dan external daerah
untuk mendapatkan feetback masing-masing anggota kelompok lain.
Setelah Ruang kolaborasi per group berlanjut dengan
agenda presentasi di modul 3.2.a.5.1 dengan di dampingi oleh fasilitator Bpk
M.S. Agung Santosa. Presentasi Bersama fasil tambah membuat diskusi
semakin menarik karena semua group mempresentasikan hasil diskusi di forum
kecil ke forum besar sehingga ide maping of asset yang tidak
terfikirkan di sekolah kami menjadi suatu temuan yang menarik untuk digali sebagai
potensi meningkatkan kualitas edukasi di sekolah yang selama ini terabaikan
karena kebanyakan ekosistem sekolah lebih terfokus pada deficit based
thinking dan cenderung mangabaikan asset yang ada di sekolah dan
lingkungan sekitarnya.
7 Asset modal utama yang kami gali dan memiliki
potensi disekolah dan luar sekolah untuk kemajuan kualitas pendidikan
antara lain:
Asset
Manusia (SDM)
Asset
Sosial
Asset Fisik
Asset
lingkungan
Asset
financial
Asset
politik
Asset Agama dan budaya
So What (Bagaimana perasaan
saat kegiatan terjadi)
Kegiatan di Ruang kolaborasi kelompok memberikan perasaan
yang happy dan saya merasa tertantang karena semua member
mempresentasikan identifikasi detail asset masing- masing sekolah dan
daerah yang merupakan modal dasar yang perlu dikelola dengan baik untuk
menunjang kemajuan pendidikan merdeka belajar yang memihak pada murid.
Dalam diskusi tentunya terdapat perbedaan pendapat satu sama
lain akan tetapi perbedaan itu merupakan asset untuk menentukan strategi
dalam mengolah asset yang dimiliki untuk mencapai decision dengan
tetap menghargai pendapat satu sama lain dalam pendataan
peninggatan pembelajaran yang berpihak pada murid. Spirit dalam
bersinergi satu sama lain membuat kami semakin memiliki curiosty yang
tinggi untuk berdedikasi dengan menggali asset yang ada di sekolah
masing-masing dan asset daerah masing- masing yang bisa kami mamfaatkan
dengan baik untuk memberikan service yang lebih pada murid
kami sehingga terwujut murid yang berkualitas yang memiliki
character building yang kuat dan tetap bertanggung jawab pada diri, sekolah dan
menjaga nama baik sekolah dan lingkungan sekitar.
Now what (Tindak
lanjut dari peristiwa)
Lesson yang didapat pada diskusi ini adalah out of box
. Hal -hal yang sebelumnya tidak terfikirkan untuk di
mamfaatkan pada pengelolaan asset di sekitar sekolah dan
asset daerah sekarang sudah membuka cakrawala berfikir kami CGP
Angkatan ke 3 Kab. Sleman untuk menilik dan mengelola asset tersebut.
Saya sebagai pemimpin pembelajaran yang sekarang
bertugas di SMP Negeri 1 Prambanan akan mencoba mensosialisasikan pada
rekan sejawat step-by step. Using approach of Asset based thinking
merupakan cara meningkatkan layanan mutu pendidikan yang bertujuan
untuk meningkatkan sekolah impian yang berpihak pada murid. Saya tidak
lagi terfokus pada deficit based thinking akan tetapi focus pada asset
yang ada di sekolah dan di daerah sekitar untuk dijadikan inspirasi
dalam melakukan praktik baik pada murid untuk meningkatkan
pembelajaran murid secara maksimal . Pemberian pembelajaran yang
maksimal tentunya memberikan pendidikan character yang maksimal juga sehingga
murid-murid kami memiliki life skill dan dengan tetap bertanggung jawab,
memiliki rasa empati,peduli, bekerjasama , visioner sehingga nantinya mereka
sudah siap terjun di masyarakat luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar