Selasa, 12 April 2022

Aksi Nyata Modul 3.1.a.10 - Pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

 Aksi Nyata Modul 3.1.a.10 - Pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

Peristiwa ( Facts )

Setelah siswa libur panjang karena pandemi dan pembelajaran model PJJ atau daring,begitu mengubah tatanan baik pola belajar,sikap,dan semangat siswa,aktifitas belajar menurun,tata krama jauh dari profil pelajar Pancasila,siswa terlalu sibuk dengan bermain HP,bermain dengan teman-temanya.Hal ini juga tidak lepas dari kontrol keluargga dan lingkungan tempat tinggal murid.begitu juga siswa SMP Negeri 1 Prambanan Sleman juga tidak luput dari dampak pandemi ini.Semua ini menjadi dilema manakala sikap dan aklak siswa menjadi turun drastis sebagai contoh siswa kurang menghormati kepada guru,tidak khusus dalam berdoa di kelas,membuang sampah disembarang tempat tampa memperdulikan teguran guru.

Alasan melakukan aksi

Hal diatas merupakan dilema etika,sekolah harus memiliki pilihan apakah mau bangkit dari sekarang tampa menunggu covid-19 hilang dari bumi atau menunggu semuanya normal.paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek melawan jangka panjang. Nilai -nilai keagamaan kami pilih sebagai pondasi penanaman budi luhur siswa dengan cara mengikuti sholat sunah dhuha dimushola sekolah , Itulah alasan melakukan aksi dan hasil nyata  beberapa bulan ini secara rutin melaksakan pembiasaan yang berdapak pada siswa.

Perasaan ( Feeling )

Saya sebagai calon guru penggerak angkatan III dari kabupaten Sleman merasa bangga dan termotifasi melaksanakan program dari materi aksi nyata modul III ,materi aksi nyata tersebut diharapkan dapat menjadi solusi terbaik semua progran disekolah maupun komunitas pendidikan dalam menjalankan program kerja yang terkendala permasalahan baik masalah intern maupun ekstern dengan cara penerapan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dari modul III ini.

Pembelajaran ( Findings )

 

 

 

 

 

 

 

Dengan berkolaborasi dan gotong royong warga sekolah saya dapat mengamati,mengevaluasi,dan mengetahui kendala ,keadaan yang dihadapi warga sekolah,siswa,dan orang tua.Sehingga saya bekerja sama dengan kesiswaan dan Guru Agama Islam untuk menambahkan program pembiasaan sholat sunah dhuha berjamah disekolah kami dengan terjadwal sebagai penanaman keimanan sesuai profil pelajar Pancasila.

Pembelajaran yang didapatkan dalam materi ini bahwa pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma,3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan solusi yang tepat.

Penerapan kedepan ( Future )

kegiatan ini kami usahkan rutin dilakukan sebagai agenda wajib sekolah,sehingga sekolah mempunyai nilai plus dalam pembinaan mental spiritual sesuai profil pelajar Pancasila yang kita harapkan.

Sebagai guru saya harus cermat melihat keadaan komunitas sekolah beserta  warga sekolah apapun permasalahan sehingga semua kendala yang dihadapi dapat diselesaikan dengan cepat,tepat,efesien,menemukan solusi terbaik khususnya yang berpihak kepada murid.

 

 

 

 

 

 

 

 

Langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran :

* Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek lawan jangka panjang ( short term vs      

    long term )

     * Prinsip pengambilan keputusan,berpikir hasil akhir

     * Nilai-nilai yang bertentangan,dalam kasus ini  nilai yang bertentangan adalah jangka pendek lawan jangka panjangi ini :

Siapa yang terlibat dalam situasi ini : Saya pribadi,sekolah,siswa,orang tua,Guru Agama Islam di sekolah.

*Fakta-fakta yang relevan :

Turunnya sikap menghormati siswa kepada guru

Nilai-nilai spiritual siswa menjadi rendah terbukti tidak khusuk bila berdoa

   * Pengujian benar atau salah

Uji legal : kasus ini tidak menyangkut pelanggaran hukum

Uji regulasi : keputusan yang saya buat tidak melanggar regulasi apapun

Uji intuisi : Keputusan saya membuat program sholat dhuha berjamaah untuk menanamkan nilai-nilai dasar manusia akan membuat nyaman semua pihak

Uji halaman depan koran : saya tetap nyaman apabila kasus ini dipublikasikan karena saya membantu menanamkan nilai- nilai kebaikan dengan mengajak sholat berjamaah karena banyak siswa dirumah tidak melaksanakan sholat sunah.

Uji panutan /idola : saya akan mendukung keputusan yang saya ambil.

   * Pengujian Paradigma benar lawan benar : dalam kasus ini paradigma yang dipilih jangka pendek melawan jangka panjang

   * Prinsip Resolusi : prinsip penyelesaian dilema yang digunakan adalah berpikir berbasis akhir ( End-based- Thinking)

   * Investigasi opsi trilema : meminta orang tua murid untuk menuntun dan mengawasi supaya murid-murid rajin beribadah dan menanamkan nilai-nilai kebersihan dirumahnya.

   * Membuat keputusan  : Keputusannya adalah siswa setiap hari melaksanakan sholat sunah dhuha berjamaah disekolah menggunakan mushola disekolah.

   * Lihat lagi keputusan dan refleksikan : Keputusannya adalah mewajibkan siswa sholat sunah berjamaah dilingkungan sekolah

sebagai bentuk penanaman nilai-nilai keimanan ,berakhlah yang baik sesuai profil pelajar Pancasila,karena ditengarai banyak siswa dirumah tidak ikut sholat sunah dhuha berjamaah.

Demikian sekelumit aksi nyata modul 3.1 pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang sudah kami terapkan disekolah kami.

 

3.3.a.10.2. Jurnal Refleksi - Minggu 24

 Minggu ini adalah  minggu terakhir pembelajaran modul 3.3  tentang pemimpin dalam pengelolan program yang berdampak pada murid.  Modul ini merupakan paket modul terakhir pembelajaran Calon guru penggerak Angkatan ke 3 Kabupaten Sleman  melalui  LMS.   

Activity minggu ini adalah dimulai dengan ruang kolaborasi  berlanjut dengan refleksi terbimbing dan demonstrasi Kontekstual. Demonstrasi  kontekstual merupakan rancangan program yang berdampak pada murid dengan menggunakan  pemenuhan tahapan BAGJA . 

BAGJA merupakan singakatan dari  buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi jabarakan rencana dan atur eksekusi.   Setelah  penyelesaian demonstrasi kontekstual  kegiatan berlanjut dengan  elaborasi bersama Instruktur ibu Rosiyati Yo.  Sesi Bersama beliau  sangat membuka cakrawala berfikir kami tentang program yang berdapak pada murid yang harus diterapkan disekolah kami .  

Pada tahapan ini kami juga diberikan wawasan dalam pembuatan program sekolah yang berpihak pada murid   perlu menggunakan tahapan BAGJA agar program ini terealisasi dengan baik dan mudah dalam melakukan evaluasi.    Evaluasi ini dilakukan untuk mempertimbankan manajemen resiko yang di temukan di sekolah.

Selanjutnya kami CGP Angkatan ke 3 Kab. Tangerang menggambarkan kaitan antar materi dalam modul 3.3  yang biasa kami sebut  dengan istilah koneksi antar materi.  Koneksi ini berisikan tentang penjelasan judul  latar belakang  serta  keterkaitan dengan modul sebelummnya.  Keterkaitan dengan materi sebelumnya adalah pemetaan sumberdaya  dengan program sekolah.  

Dimana asset yang dimilki oleh sekolah perlu dikelola dengan baik untuk menggali potensi yang ada pada murid sehingga maksimalisasi  pendidikan  tercapai  sesuai kodrat alam dan zaman murid sebagaimana cita-cita Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan Nasional .  Asset sekolah adalah modal manusia,modal sosial, modal fisik, modal lingkungan,modal  financial,modal politik, , modal agama dan budaya.  Kegiatan terakhir modul 3.3 adalah menyusun dan membuat rancangan aksi nyata. 

Aksi nyata ini merupakan penerapan dari demostrasi kontekstual yang di rancangan sebelumnya.  Sebagai closing activity pada modul  3.3 adalah post test . Hasil post test Alhamdulillah  walau tidak sempurna  akan tetapi sangat memuaskan  semoga hasil dari pembelajaran dan post test  modul 3.3  ini bisa di realisasikan disekolah tempat mengabdi yaitu di SMP Negeri 1 Prambanan.

Examination

Modul 3.3 ini menambah pemahaman saya dan CGP lain  bahwa sebuah program yang dirancang dan dibuat perlu  termuat contents  voice, choice dan ownership murid.  

Step yang dilakukan dalam membuat program yang berdampak pada murid adalah  dengan maping asset/ strength ness / potensi yang dimiliki oleh sekolah dengan tepat.  Maping asset yang tepat akan memudahkan optimalisasi program berjalan dengan lancar tentunya  membantu meminimalisir kendala .  Optimalisasi asset  yang benar tentunya memudahakan   dalam mewujutkan visi-dan misi sekolah.  

Modul ini juga menambah wawasan kami CGP   untuk mengelola sebuah program yang berdampak  pada murid  dengan strategi MELR( monitoring, evaluation, learning and reporting). Selain dari itu kami juga di ajarkan pentingnya mengkaji SWOT (strengths,weakness,opportunities,threats) pada  rencana program  yang dibuat.   Analisis SWOT (kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman)  ini pun bermamfaat untuk meminimalisir resiko dalam menjalankan program yang berdampak pada murid di UPT SMP Negeri 1 Prambanan.

Articulation of learning

Pembelajaran modul 3.3  ini merupakan point yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin dalam pembelajaran  dalam rangka  lebih berkreasi dan berinovasi serta bersinergi untuk  mengembangkan asset yang ada di sekolah.  Program yang terkelola dengan baik akan berdampak pada merdeka belajar dan tentunya  akan melahirkan murid yang berprofil pelajar Pancasila. 

Rancana kedepan dengan materi yang sudah didapat sebagai CGP  akan sharing dengan rekan sejawat dan  mengimplementasikan yang saya dapat di sekolah.  Jika ada kendala yang didapat  kami CGP sudah tahu bagaimana meminimalisir resiko yang didapat.

2.1.b.4. Jurnal pemantauan pembelajaran Daring CGP oleh Pengajar Praktik

  Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi NO URAIAN KETERANGAN 1 ...